Inovasi teknologi pertanian berbasis kecerdasan buatan (AI) kini hadir di Ranah Minang melalui program unggulan yang dikembangkan oleh kelompok ilmuwan dan praktisi lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperbaiki kesejahteraan petani di Sumatera Barat dengan memanfaatkan teknologi digital terkini.
Program yang diberi nama “Sawah Pintar Minang” ini mengintegrasikan sensor tanah, drone pemantau tanaman, dan aplikasi AI untuk menganalisis kondisi lahan serta memberikan rekomendasi pemupukan dan pengairan secara tepat waktu. Teknologi ini memungkinkan petani mendapatkan data real-time tentang kelembaban tanah, hama, dan kebutuhan nutrisi tanaman sehingga dapat mengoptimalkan hasil panen dengan efisiensi tinggi.

Inisiator program, Dr. Rendra Putra, seorang ahli pertanian dari Universitas Andalas, menjelaskan bahwa teknologi ini dirancang khusus menyesuaikan kondisi geografis dan iklim Sumatera Barat. “Kami ingin memberdayakan petani dengan alat yang mudah digunakan dan terjangkau, agar mereka dapat mengelola lahan secara lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Peluncuran “Sawah Pintar Minang” digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian Padang pada awal Juni 2025 dengan dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, akademisi, serta perwakilan petani dari berbagai kabupaten. Program ini juga mendapat dukungan dana dari Dana Indonesiana-LPDP yang selama ini fokus pada pengembangan inovasi berkelanjutan di bidang pertanian dan teknologi.
Selain meningkatkan hasil panen, program ini juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan. Melalui teknologi AI, petani dapat mengidentifikasi serangan hama secara dini dan menggunakan metode pengendalian yang ramah lingkungan.
Dr. Rendra berharap “Sawah Pintar Minang” dapat menjadi model inovasi pertanian digital yang tidak hanya bermanfaat bagi Sumatera Barat, tetapi juga dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia. Dengan kolaborasi lintas disiplin antara teknologi, pertanian, dan komunitas lokal, Sumatera Barat semakin menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.
Program ini juga akan menjadi bagian dari agenda Pekan Nan Tumpah 2025 yang akan digelar pada Juli mendatang, sebagai wujud nyata integrasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat di Ranah Minang.