Menu

Dark Mode
Aksi Bukittinggi Melawan, Mahasiswa Tantang DPRD Salurkan Gaji Setahun, Jawabannya: Tunjangan Sudah Banyak Dipangkas IPNU Pasaman Barat Kecam Tindakan Represif Polisi, Desak Kapolri Usut Kasus Tewasnya Driver Ojol Aksi Solidaritas Mahasiswa dan Ojek Online Bukittinggi Gelar Aksi Tuntut Keadilan LSM Baswara Project Sumbar Bicara Pentingnya peran Ormas dalam Mewujudkan Stabilitas Harkamtibmas Kecelakaan Maut di Padang: Tabrakan Kereta Api Dengan Mobil Brio, 2 Pelajar Meninggal Dunia Waspada Rabies! 10 Warga Padang Pariaman Diserang Anjing Liar Diduga Terinfeksi

News

Aksi Solidaritas Mahasiswa dan Ojek Online Bukittinggi Gelar Aksi Tuntut Keadilan

badge-check


					Aksi Solidaritas Mahasiswa dan Ojek Online Bukittinggi Gelar Aksi Tuntut Keadilan Perbesar

SUMBARTERKINI, Bukittinggi — Ribuan warga Bukittinggi yang terdiri dari mahasiswa, komunitas ojek online, serta berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menggelar aksi damai dari Tugu Polwan menuju Mapolresta Bukittinggi pada Sabtu (30/8). Aksi ini lahir dari keprihatinan atas kasus kematian Affan Kurniawan yang viral dan menimbulkan desakan agar proses hukum berjalan transparan serta adil.

Massa aksi bergerak dari Tugu Polwan menuju Mapolresta Bukittinggi (Dokumentasi Istimewa)

Aksi dipimpin oleh M. Fatih Ahtady selaku koordinator bersama Armen, Ketua Aliansi Panglima Jalur Bukittinggi. Peserta aksi berasal dari komunitas ojol, mahasiswa dari sejumlah kampus di Bukittinggi, organisasi mahasiswa seperti GMNI, HMI, IMM, hingga pelajar SMKN 1 Bukittinggi.

Dalam orasinya, Presiden Mahasiswa UIN SMDD Bukittinggi Ghazi Falih menegaskan perlunya reformasi di tubuh Polri dan TNI serta mendesak pencopotan Kapolri.

“Citra kepolisian sudah sangat buruk. Kami berharap aspirasi ini disampaikan langsung ke pusat,” ujarnya.

(Dokumentasi Istimewa)

Presiden Mahasiswa Universitas Fort De Kock Agil Pratama menyebut DPR sebagai aktor utama yang mengadu domba masyarakat dengan aparat. Sementara Ketua HMI Cabang Bukittinggi Ahmad Zaki menyoroti hilangnya rasa kemanusiaan elite politik dan mendesak penindakan kasus penimbunan solar serta tambang ilegal di wilayah Bukittinggi dan Agam.

Koordinator aksi, M. Fatih Ahtady, membacakan tuntutan massa, antara lain penghentian tindakan represif aparat, evaluasi standar pengamanan aksi, transparansi pelayanan publik, serta penghentian praktik tilang ilegal. Mereka juga menuntut pengusutan tuntas kasus kematian Affan bersama Komnas HAM dan pemberhentian tidak hormat bagi aparat yang terlibat.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Ruly Indra Wijayanto menyampaikan permohonan maaf.

“Atas nama Polresta, kami menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhum Affan. Kami juga memohon maaf jika ada tindakan berlebihan dalam pengamanan,” katanya.

Ruly menambahkan, saat ini proses hukum sedang berjalan dan tujuh tersangka telah ditetapkan serta akan diproses melalui disiplin dan kode etik kepolisian. Aksi ditutup dengan penandatanganan tuntutan bersama sebagai bentuk komitmen tindak lanjut.

Fatih menegaskan, aksi hari ini hanyalah awal. Senin (1/9) mendatang, ribuan massa akan kembali turun ke jalan dalam aksi solidaritas jilid dua di depan DPRD Bukittinggi. Mereka menegaskan tidak akan berhenti bersuara hingga tuntutan keadilan benar-benar dikabulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Aksi Bukittinggi Melawan, Mahasiswa Tantang DPRD Salurkan Gaji Setahun, Jawabannya: Tunjangan Sudah Banyak Dipangkas

1 September 2025 - 22:47 WIB

IPNU Pasaman Barat Kecam Tindakan Represif Polisi, Desak Kapolri Usut Kasus Tewasnya Driver Ojol

31 August 2025 - 05:00 WIB

LSM Baswara Project Sumbar Bicara Pentingnya peran Ormas dalam Mewujudkan Stabilitas Harkamtibmas

26 August 2025 - 01:08 WIB

Kecelakaan Maut di Padang: Tabrakan Kereta Api Dengan Mobil Brio, 2 Pelajar Meninggal Dunia

22 August 2025 - 11:08 WIB

Waspada Rabies! 10 Warga Padang Pariaman Diserang Anjing Liar Diduga Terinfeksi

22 August 2025 - 10:46 WIB

Trending on Headline