Menu

Dark Mode
Pengedar Sabu di Sijunjung Ditangkap, 14,23 Gram Barang Bukti Diamankan Polisi Titiek Soeharto Beri Nama Anak Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi “Rizky” dan “Lestari” Komisi IV DPR RI Puji Progul Sawah Pokok Murah Bupati Agam: Contoh Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan dan Produktif Tenun Unggan Sijunjung: Inovasi, dan Pemberdayaan Perempuan Lahan Karet dan Jati Terbakar di Bukit Tandang, 2 Hektare Ludes Dilalap Api Kabar Duka, Jamaah Haji Asal Kabupaten Solok Meninggal Dunia di Masjidil Haram

Headline

Tenun Unggan Sijunjung: Inovasi, dan Pemberdayaan Perempuan

badge-check


					Tenun Unggan Sijunjung: Inovasi, dan Pemberdayaan Perempuan Perbesar

SUMBARTERKINI, Sijunjung — Di tengah derasnya arus digitalisasi, tenun unggan dari Kabupaten Sijunjung terus meneguhkan diri sebagai simbol tradisi, inovasi, dan pemberdayaan perempuan. Saat ini, menjadi babak baru bagi kerajinan khas Minangkabau ini, dengan berbagai terobosan yang tetap berpijak pada akar budaya.

Tahun 2024 Akademisi dari Universitas Andalas (Unand) menggandeng para pengrajin untuk mengembangkan motif tenun melalui desain digital. Prof. Ratni Prima Lita, yang memimpin program ini, menjelaskan bahwa digitalisasi motif mempercepat proses desain, memperkaya variasi, dan memudahkan padu padan warna. Program ini didukung pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta melibatkan UMKM lokal seperti Usaha Lansek Manih.

Kolaborasi ini menjawab permasalahan klasik, proses desain motif yang memakan waktu dan keterbatasan variasi. Dengan teknologi digital, produksi tenun unggan menjadi lebih efisien dan adaptif terhadap selera pasar, tanpa meninggalkan sentuhan tradisional.

Sentra Kerajinan Tenun Unggan, yang berdiri megah di tengah Nagari Unggan, menjadi pusat aktivitas produksi dan pelatihan. Dengan 20 penenun aktif, produksi mencapai 50 lembar kain setiap 15 hari. Gedung ini juga menjadi ruang belajar bagi generasi muda dan tempat pelatihan yang melibatkan instruktur dari kalangan pengrajin dan tenaga ahli luar daerah.

Kain songket unggan yang dihasilkan berukuran 1 x 2,7 meter, cukup untuk bahan baju lengan panjang dewasa. Setiap helai kain lahir dari keterampilan tangan-tangan perempuan Unggan, yang merajut benang dengan alat tenun tradisional.

Tenun unggan bukan sekadar produk ekonomi, tetapi juga sarana pemberdayaan perempuan. Mayoritas penenun adalah perempuan, yang bekerja dari rumah maupun secara berkelompok. Aktivitas menenun memperkuat solidaritas sosial, meningkatkan pendapatan keluarga, dan membuka peluang pendidikan bagi anak-anak mereka.

Hingga 2024, sudah ada 30 motif tenun unggan yang dipatenkan, sebagai upaya melindungi kekayaan intelektual dan menjaga keaslian produk. Pemasaran pun diperluas ke luar Sijunjung, seperti Payakumbuh dan Bukittinggi, dengan pengiriman rutin setiap bulan.

Harga kain tenun unggan bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp3,7 juta per lembar, tergantung motif dan kerumitan desain. Pemerintah daerah juga kerap memesan tenun unggan untuk seragam pegawai dan acara resmi, memperkuat eksistensi produk ini di ranah publik.

Meski telah diakui sebagai produk unggulan selama lebih dari 20 tahun, tenun unggan masih menghadapi tantangan pemasaran dan regenerasi penenun. Namun, semangat kolaborasi, inovasi teknologi, dan pemberdayaan perempuan menjadi modal utama untuk menjaga keberlanjutan warisan ini.

Tenun unggan Sijunjung kini tak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga inspirasi nasional tentang bagaimana tradisi, inovasi, dan pemberdayaan bisa berjalan seiring menuju masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Titiek Soeharto Beri Nama Anak Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi “Rizky” dan “Lestari”

22 June 2025 - 20:55 WIB

Komisi IV DPR RI Puji Progul Sawah Pokok Murah Bupati Agam: Contoh Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan dan Produktif

22 June 2025 - 08:42 WIB

Lahan Karet dan Jati Terbakar di Bukit Tandang, 2 Hektare Ludes Dilalap Api

19 June 2025 - 13:21 WIB

Kabar Duka, Jamaah Haji Asal Kabupaten Solok Meninggal Dunia di Masjidil Haram

18 June 2025 - 08:33 WIB

Dugaan Korupsi Dana Covid 19, Kantor BPBD Dharmasraya Digeledah Oleh Satreskrim Polres Dharmasraya

17 June 2025 - 04:35 WIB

Trending on News