SUMBARTERKINI, Solok — Pemkab Solok, Sumatera Barat, telah menyediakan lahan seluas delapan hektare di Lubuk Selasih untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Luas lahan ini rencananya akan diperluas hingga mencapai total 13 hektare pada tahap berikutnya.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat atas perhatian dan dukungan dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang diproyeksikan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Program Sekolah Rakyat ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mempercepat pembangunan di Kabupaten Solok,” ujar Jon Firman Pandu di Solok, Minggu (4/5).
Sementara itu, Wakil Bupati Solok, Candra, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program khusus yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem, dengan rencana pelaksanaan mulai Juli 2025. Candra juga menegaskan bahwa percepatan realisasi program ini, termasuk pembangunan jalan Lubuk Selasih-Air Dingin, merupakan hasil sinergi berbagai pihak, terutama dukungan dari Anggota DPR RI, Andre Rosiade.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Sabtu (3/5). Turut hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, serta Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
Andre Rosiade menjelaskan bahwa Sumatera Barat menjadi salah satu dari enam provinsi yang dipilih sebagai lokasi program Sekolah Rakyat. Kabupaten Solok, kata Andre, termasuk daerah yang mendapat prioritas pada tahap pertama pelaksanaan program tersebut.
“Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam memperhatikan pembangunan di Sumatera Barat. Program Sekolah Rakyat ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan,” tegas Andre.
Sementara itu, Menteri PUPR, Dody Hanggodo, menyambut baik upaya Pemkab Solok dalam mendukung program ini. Menurutnya, Sekolah Rakyat tidak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti asrama, lapangan olahraga, dan pelatihan keterampilan yang diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi dan ketahanan sosial masyarakat.
“Kementerian PUPR akan terus mendukung berbagai program strategis demi percepatan pemerataan pembangunan, baik dalam hal infrastruktur maupun akses pendidikan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Dody.